JAKARTA. Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mengajukan enam perusahaan pelat merah ke Komite Privatisasi untuk masuk agenda privatisasi pata hun 2011 mendatang. Saham keenam perusahaan itu akan dilepas lewat penawaran saham perdana ke publik alias initial public offering (IPO) atau penjualan strategis (strategic sales).
Sekretaris Kementrian Negara BUMN Said Didu menyatakan, rencana privatisasi keenam perusahaan milik pemerintah ini masih menunggu keputusan dari Komite Privatisasi. Sayang, ia tidak mengungkap nama-nama ke enam perusahaan tersebut.
Yang jelas, "Target privatisasi bisa dilaksanakan tahun depan. Namun, hal tersebut tergantung dari keputusan Komite Privatisasi," kata Said, akhir pekan lalu.
Data yang dikantongi KONTAN menyebutkan, keenam BUMN itu adalah PT Hutama Karya, PT Jasindo, PT Rekayasa Industri, PT Semen Baturaja, PT Permodalan Nasional Madani, dan PT Kawasan Berikat Nusantara.
Data yang dikantongi KONTAN menyebutkan, keenam BUMN itu adalah PT Hutama Karya, PT Jasindo, PT Rekayasa Industri, PT Semen Baturaja, PT Permodalan Nasional Madani, dan PT Kawasan Berikat Nusantara.
Rencananya, saham yang dilepas pemerintah ke publik maupun ke pembeli strategis berkisar antara 25% hingga 40%. Pemerintah berupaya tetap menjadi pemegang saham mayoritas di enam perusahaan itu. Setelah mendapat persetujuan dari Komite Privatisasi, Kementerian Negara BUMN akan meminta persetujuan dari DPR.
Khusus Semen Baturaja, Kementerian Negara BUMN sedang menyiapkan dua opsi, yakni IPO dan strategic sales PT Semen Gresik Tbk disebut-sebut sebagai salah satu perusahaan yang akan membeli saham Semen Baturaja.
Sekadar mengingatkan, berdasarkan Keputusan Presiden No 18 Tahun 2006 tentang Komite Privatisasi Persero, yang menjabat ketua komite ini adalah Menteri Koordinator Perekonomian. Sedangkan Menteri Negara BUMN menjadi wakil ketua. Anggota komite adalah Menteri Keuangan dan menteri-menteri teknis.
Harus dipoles dulu agar hasilnya maksimal
Ketua Komisi BUMN (VI) DPR Airlangga Hartarto mengaku sudah mendengar rencana Kementerian Negara BUMN untuk melakukan privatisasi terhadap enam perusahaan pelat merah tersebut. Ia pun membenarkan bahwa keenam perseroan itu adalah Hutama Karya, Jasindo, Rekayasa Industri, Semen Baturaja, Permodalan Nasional Madani, serta Kawasan Berikat Nusantara.
Namun, Airlangga meminta pemerintah memoles keenam BUMN ini sebelum dijual agar bisa memiliki nilai lebih. Misalnya, "Kawasan Berikat Nusantara harus membuat business plan karena areanya masih terbatas. Untuk Semen Baturaja, dia harus punya investment strategy untuk ekspansi," kata anggota Fraksi Golkar ini.
Sedangkan, untuk Rekayasa Industri, Airlangga mengharapkan, pemerintah mendorong kelengkapan infrastrukturnya supaya berprospek lebih baik. Sementara itu Jasindo dan Permodalan Nasional Madani, ia bilang, sudah memiliki potensi yang bagus untuk diprivatisasi.
Direktur Utama Permodalan Nasional Madani Darman Nataatmadja mengaku, baru mendengar kabar tentang rencana privatisasi atas perusahaannya itu pada hari Sabtu (21/8) lalu. "Saya belum bisa jawab karena belum mendapatkan arahan. Ini semua tergantung arahan pemegang saham," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar