JAKARTA. Pergerakan rupiah kembali menguat selama dua minggu
berturut-turut. Salah satu penyebabnya, investor asing kembali
meningkatkan kepemilikannya atas aset-aset dalam negeri seiring
perlambatan inflasi.
"Sentimen positif dari perlambatan inflasi dan ekspektasi bahwa Indonesia akan mendapatkan kenaikan peringkat utang menarik dana asing untuk masuk. Selain itu, ketidakpastian mengenai apa yang terjadi di AS membuat dollar keok pada minggu ini," papar Wiling Bolung, head of treasury ANZ Panin Bank.
Pada pukul 16.08, rupiah terapresiasi 0,3% pada pekan ini menjadi 8.503 per dollar. Pada 27 Juli lalu, mata uang Garuda ini menyentuh posisi 8.476, posisi paling perkasa sejak Maret 2004 silam. Jika dihitung, dalam sebulan terakhir, rupiah sudah menguat 0,8%. Sementara itu, pergerakan rupiah hari ini tak banyak mengalami perubahan.
"Sentimen positif dari perlambatan inflasi dan ekspektasi bahwa Indonesia akan mendapatkan kenaikan peringkat utang menarik dana asing untuk masuk. Selain itu, ketidakpastian mengenai apa yang terjadi di AS membuat dollar keok pada minggu ini," papar Wiling Bolung, head of treasury ANZ Panin Bank.
Pada pukul 16.08, rupiah terapresiasi 0,3% pada pekan ini menjadi 8.503 per dollar. Pada 27 Juli lalu, mata uang Garuda ini menyentuh posisi 8.476, posisi paling perkasa sejak Maret 2004 silam. Jika dihitung, dalam sebulan terakhir, rupiah sudah menguat 0,8%. Sementara itu, pergerakan rupiah hari ini tak banyak mengalami perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar