Sabtu, 30 Juli 2011

Reksadana saham tampil dominan

JAKARTA. Pasar reksadana akan tetap bertumbuh selama semester kedua tahun ini. Reksadana berbasis saham diyakini masih menjadi primadona dan memimpin pertumbuhan total dana kelolaan reksadana.

Presiden Direktur Trimegah Asset Management, Denny R. Thaher, memperkirakan dana kelolaan reksadana hingga akhir tahun ini akan meningkat 14%-17% dibandingkan posisi per akhir tahun lalu. "NAB (nilai aktiva bersih) reksadana bisa mencapai Rp 170 triliun hingga Rp 175 triliun," ujar dia, Kamis (28/7) lalu.
Jika prediksi itu benar, maka dana kelolaan reksadana akan memperbarui rekornya. Per akhir Juni 2011, dana kelolaan reksadana mencapai Rp 157,06 triliun, atau tumbuh 5,34% ketimbang posisi akhir tahun lalu (year to date). Ini adalah rekor tertinggi dana kelolaan reksadana.
Tetap tumbuh
Porsi dana kelolaan reksadana saham senilai Rp 55,98 triliun, atau 35,64% dari total dana kelolaan. Pertumbuhan reksadana saham secara year to date setinggi 22,57%.
Di periode yang sama, reksadana terproteksi menempati urutan kedua dengan nilai dana kelolaan Rp 42,79 triliun. Jumlah ini setara 27,25% total dana kelolaan. Posisi ketiga adalah reksadana pendapatan tetap yang menghimpun Rp 24,93 triliun, atau 15,87% dari total dana kelolaan.
Posisi berikut adalah reksadana pasar uang dan syariah dengan dana kelolaan masing-masing senilai Rp 7,47 triliun dan Rp 3,84 triliun. Sisanya reksadana berbasis ETF-Pendapatan tetap, reksadana indeks dan ETF-Saham. Meski demikian, pertumbuhan dana reksadana selain saham cenderung stagnan.
Gairah pasar reksadana dipicu kondisi ekonomi domestik yang terus bertumbuh. Di sisi lain, pemahaman investor tentang investasi di pasar modal juga semakin membaik.
Denny memperkirakan reksadana berbasis saham masih akan memberi kontribusi terbesar terhadap total dana kelolaan reksadana.
Satu indikasinya adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia diprediksi bakal terus menguat hingga akhir tahun ini. Alhasil, kinerja reksadana berbasis saham ikut terdongkrak. Denny menghitung, rata-rata kenaikan IHSG setiap tahun mencapai 20%. Nah, pertumbuhan kinerja reksadana saham bakal seirama, bahkan bukan tidak mungkin, melampaui kenaikan IHSG.
Hal senada juga disampaikan Presiden Direktur Bahana TCW Asset Management, Edward P. Lubis. Dia memperkirakan, reksadana saham akan memimpin industri reksadana nasional. "Pasar saham di semester kedua masih cukup kuat, sehingga reksadana saham sangat berprospek," kata Edward.
Laju IHSG yang saat ini telah menembus level 4.000 mengundang minat investor untuk menanamkan modalnya di produk berbasis saham. Di Bahana, dana kelolaan reksadana saham per Juni 2011 mencapai Rp 6 triliun, atau 46,15% dari total dana kelolaan senilai Rp 13 triliun.
Menurut Denny, semua jenis reksadana pada dasarnya masih memiliki prospek cerah. Tapi semua itu tergantung pada kecermatan manajer investasi untuk menempatkan basis investasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar