Minggu, 31 Juli 2011

Pembahasan pagu anggaran Amerika masih alot

WASHINGTON. Perbedaan pembahasan pagu utang masih terjadi di Kongres Amerika Serikat (AS). Masing-masing partai memiliki solusi sendiri dan belum mencapai kesepakatan untuk menaikkan batas utang nasional.

Parlemen telah menyetujui RUU dari Partai Republik yang diusulkan oleh John Boehner, tetapi dimentahkan oleh Senat yang dipimpin oleh Demokrat.
Pemimpin Senat Harry Reid sedang menggalang suara untuk mengegolkan usulannya. Perbedaan pendapat antara Partai Republik dan Demokrat itu terjadi di tengah ancaman gagal bayar, jika AS tidak menaikkan pagu utang nasional sampai 2 Agustus mendatang.
Dalam rencana Boehner disebutkan penghematan anggaran sebesar $900 miliar dan akan meningkatkan pagu utang dengan jumlah yang sama.
Bagaimanapun, pembahasan masalah utang membutuhkan pemungutan suara lanjutan pada pertengahan 2012 dan termasuk amandemen anggaran berimbang dalam konstitusi AS, yang keduanya ditolak oleh Gedung Putih dan pemimpin Senat.
Pemungutan suara di Parlemen pada Kamis sempat ditunda, karena Boehner berupaya mendapatkan dukungan dari sejumlah anggota konservatif Republik, termasuk anggota baru yang mendukung kelompok "Tea Party".
Rencana itu lolos di Parlemen dengan perolehan suara 218-210, dengan 22 anggota republik dan seluruh anggota yang berasal dari Demokrat menolak usulan itu.
Sebelum pemungutan suara dilakukan, Boehner menyampaikan kepada anggota kongres, dalam jangka panjang rencana itu akan memberikan dampak yang baik terhadap amandemen anggaran berimbang.
Dalam pidatonya di depan Parlemen, dia meminta dukungan agar usulannya berhasil diloloskan, dan menyebutkan Republik telah berupaya sebaik mungkin untuk mencapai kesepakatan.
Pemerintah AS akan kehabisan anggaran untuk membayar utangnya yang berjumlah $14,3 triliun yang akan jatuh tempo pada Selasa nanti.
Demokrat mengatakan usulan Republik akan memberikan membahayakan ekonomi karena akan memaksa Kongres untuk melakukan pemungutan suara lagi untuk memutuskan pagu utang nasional pada awal 2012, bertepatan dengan kampanye pemilihan presiden.
Reaksi Gedung Putih
Pemungutan suara di parlemen yang meloloskan usulan Boehner mengundang reaksi dari Gedung Putih dengan meminta adanya kompromi untuk menghindari gagal bayar dan mencegah defisit.
Sebelumnya, Gedung Putih mengatakan pendekatan yang diusulkan dalam proposal Boehner cukup berbahaya. "Mengubah konstitusi atau gagal bayar merupakan permainan yang sangat berbahaya," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney.
Meski demikian, Obama menuduh anggota parlemen dari Republik menyetujui RUU partisan yang memaksa Washington untuk bergelut kembali dengan batas utang nasional dalam beberapa bulan.
"Banyak sekali jalan keluar dari masalah ini, tetapi kami hampir kehabisan waktu, saat menempatkan kepentingan partai berakhir. Sekarang waktunya untuk kompromi atas nama rakyat Amerika,” kata Presiden AS, Barack Obama.
Analis memperkirakan pasar internasional akan terguncang jika AS dinyatakan gagal bayar dan kehabisan anggaran untuk membayar utang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar