Jumat, 29 Juli 2011

Mata uang Asia menggenapkan penguatan untuk dua pekan lamanya

Mata uang Asia menggenapkan penguatan untuk dua pekan lamanya
MANILA. Mata uang Asia menggenapkan penguatan selama dua pekan berturut-turut. Kali ini, peso Filipina dan rupe India memimpin penguatan seiring spekulasi mengenai outlook pertumbuhan ekonomi regional yang positif serta kenaikan suku bunga acuan. Keduanya mampu menjadi magnet bagi dana asing untuk mampir ke Asia.

Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar menyentuh level tertinggi dalam 14 tahun pada minggu ini, seiring langkah India dalam menaikkan suku bunga acuan yang lebih tinggi ketimbang prediksi.

"Fundamental Asia masih sangat menarik, sebab, pertumbuhannya masih terus berlangsung. Hal ini turut memberikan kontribusi kepada bank sentral untuk menaikkan suku bunga acuan yang sangat menyokong mata uang regional," jelas David Cohen, ekonom Action Economics.

Catatan saja, peso Filipina menguat 0,6% pada pekan ini menjadi 42,147 per dollar pada penutupan pukul 16.00 waktu Manila. Sedangkan rupe India terapresiasi 0,4% menjadi 44,1613, rupiah Indonesia menguat 0,3% menjadi 8.503, dan dollar Singapura menguat 0,2% menjadi S$ 1,2049.

Sementara itu, Asia Dollar Index, yang mengukur kekuatan 10 mata uang teraktif di Asia di luar yen Jepang, naik 0,1% pada minggu ini dan 0,9% pada bulan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar