Sabtu, 30 Juli 2011

Kelebihan beban, Garuda tekor Rp 185 miliar

Kelebihan beban, Garuda tekor Rp 185 miliar JAKARTA. Kinerja PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada semester pertama tahun ini menukik. Dalam laporan keuangannya, maskapai nasional ini mencatat kerugian bersih sekitar Rp 185 miliar.

Kinerja Garuda ini sangat jauh berbeda bila dibandingkan semester pertama 2010 lalu. Ketika itu, perusahaan penerbangan yang baru dilanda aksi mogok para pilot ini mencetak laba bersih sekitar Rp 60,61 miliar. Ini artinya, laba bersih Garuda anjlok sebesar 205,2%.

Sejatinya, pada enam bulan pertama tahun ini, pendapatan usaha Garuda tidaklah terlalu buruk. Garuda berhasil memperoleh pendapatan sekitar Rp 11,21 triliun atau naik 44,64% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Namun, besarnya pendapatan Garuda juga ternyata membuat beban usaha juga membengkak. Selama Januari hingga Juni lalu, beban usaha Garuda mencapai Rp 11,55 triliun. Ini artinya besar pasak daripada tiang.

Beban usaha terbesar masih dari operasional penerbangan. Porsinya mencapai 54,7% dari total beban usaha Garuda.

Hingga pukul 10.32 WIB, harga saham GIAA sudah anjlok sebesar 1,92% dilevel Rp 510 per saham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar